Awan adalah massa terlihat dari tetesan air atau kristal beku tergantung di atmosfer di atas permukaan bumi atau tubuh planet lain. Awan juga massa terlihat yang tertarik oleh gravitasi, seperti massa materi dalam ruang yang disebut awan antar bintang dan nebula. Awan dipelajari dalam ilmu awan atau fisika awan, suatu cabang meteorologi.
Di Bumi substansi biasanya kondensasi uap air. Dengan bantuan partikel higroskopis udara seperti debu dan garam dari laut, tetesan air kecil terbentuk pada ketinggian rendah dan kristal es pada ketinggian tinggi bila udara didinginkan untuk jenuh oleh konvektif lokal atau lebih besar mengangkat non-konvektif skala. Pada beberapa kasus, awan tinggi mungkin sebagian terdiri dari tetesan air superdingin. Tetesan dan kristal biasanya sekitar 0,01 mm (0,00039 in) diameter. Para agen yang paling umum dari lift termasuk pemanasan matahari di siang hari dari udara pada tingkat permukaan, angkat frontal yang memaksa massa udara lebih hangat akan naik lebih dari atas sebuah airmass pendingin, dan mengangkat orografik udara di atas gunung. Ketika naik udara, mengembang sebagai tekanan berkurang. Proses ini mengeluarkan energi yang menyebabkan udara dingin. Ketika dikelilingi oleh milyaran tetesan lain atau kristal mereka menjadi terlihat sebagai awan. Dengan tidak adanya inti kondensasi, udara menjadi jenuh dan pembentukan awan terhambat. dalam awan padat memperlihatkan pantulan tinggi (70% sampai 95%) di seluruh terlihat berbagai panjang gelombang. Mereka sehingga tampak putih, setidaknya dari atas. tetesan Cloud cenderung menyebarkan cahaya efisien, sehingga intensitas radiasi matahari berkurang dengan kedalaman ke gas, maka abu-abu atau bahkan gelap kadang-kadang penampilan mereka di dasar awan . awan tipis mungkin tampak telah memperoleh warna dari lingkungan mereka atau latar belakang dan awan diterangi oleh cahaya non-putih, seperti saat matahari terbit atau terbenam, mungkin tampak berwarna sesuai. Awan terlihat lebih gelap di dekat-inframerah karena air menyerap radiasi matahari pada saat- panjang gelombang
AWAN
0Comments
magnet
Magnet
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.
Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik pada Satuan Internasional (SI) adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber. 1 weber/m^2 = 1 tesla, yang memengaruhi satu meter persegi.
0Comments
fisikawan guru besar
Kantor Komunikasi UI.
Prof Dr Terry Mart. Foto dari Kantor Komunikasi UI.
Pengukuhan dipimpin Rektor UI, Gumilar Rusliwa Somantri, Rabu (14/3/2012), di Balai Sidang UI, Depok, Jawa Barat.
Terry Mart, salah satu fisikawan Indonesia yang produktif. Lebih kurang 117 publikasi ilmiah telah dihasilkan dalam jurnal Physical Review, yang merupakan jurnal fisika bergengsi dalam lingkup internasional.
Terry Mart lahir pada 3 Maret 1965 di Palembang, Sumatera Selatan. Kecemerlangan Terry Mart sudah terlihat sejak ia mahasiswa. Lulusan Sarjana Fisika berpredikat cum laude FMIPA UI pada tahun 1988 ini, memperoleh gelar doktor berpredikat cum laude dari Institut f¨ur Kernphysik, Universit¨at Mainz, Jerman, pada 1996 dengan tesis berjudul "Electromagnetic Production of Kaons off the Nucleon and 3He".
Prestasi lain yang dicapai, di antaranya The Best Young Researcher Award UI 1997, International Publication Awards UI pada tahun 1998-2007, Habibie Award 2001, Outstanding Southeast Asian Scientists dari South East Asia-European Union Network tahun 2009, dan Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa dari Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2009.
Selain itu, Terry Mart dipercaya sebagai juri dalam beberapa jurnal karya ilmiah fisika seperti: European Physics Journal A (European Physical Society, Springer Verlag); Physics Letters B (European Physical Society, Elsevier Science).
Tery Mart 11 tahun terakhir ini mengajar di FMIPA UI. Dalam pidato pengukuhan Guru Besar-nya yang berjudul "Produksi Elementer Partikel Kaon serta Alikasinya", Terry Mart menginginkan aplikasi riset fisika partikel dapat berkontribusi untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.
Dia berpendapat, pembangunan percepatan partikel di Indonesia bukanlah suatu hal yang mustahil, karena tanpa disadari bangsa Indonesia memiliki sumber daya manusia mumpuni.
Mereka sebagian telah bekerja di pusat-pusat partikel terkenal seperti CERN di Eropa serta Fermilab di Amerika Serikat, bahkan dua di antara mereka adalah alumni jurusan Fisika UI. Maka tantangan terberat saat ini adalah menyediakan iklim yang kondusif yang membuat mereka betah bekerja di Tanah Air.
0Comments
bangkitnya ilmu biologi
Tahunnya Kebangkitan Ilmu Biologi
Rabu, 28 Maret 2012 09:43 wib
Image: corbis.com
KOMPETISI Biologi
Nasional diharapkan menjadi ajang kompetisi dan wawasan keilmuan,
terutama kemampuan mengaplikasikan budaya berpikir ilmiah.
Lomba ini juga diharapkan menjadi sarana merevitalisasi ilmu-ilmu pengetahuan alam (biologi), serta menempatkannya sebagai dasar ilmu terapan.
"Ini tahun kebangkitan biologi Indonesia. Sarjana biologi selama ini juga terbuka untuk bekerja di bidang apa saja," ujar Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Riset Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Endang Semiarti di sela-sela Kompetisi Biologi Nasional tingkat SMA se-Indonesia di UGM, baru-baru ini.
Karena itu, kegiatan yang sudah menjadi agenda tahunan dan sudah berlangsung enam kali ini bisa menjadi ajang kompetisi pelajar tingkat SMA sederajat dalam ilmu biologi. Selain menambah wawasan, juga memperluas keilmuwan, terutama kemampuan mengaplikasikan budaya berpikir ilmiah.
Kompetisi tersebut digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Biologi UGM selama dua hari, yaitu 24 dan 25 Maret lalu. Lomba bertajuk Indonesian Bio Science Competition (IBSC) ini berhasil dimenangkan siswa SMA Pribadi Bandung, Rhogerry Deshycka.
Ketua panitia penyelenggara I Gede Angga Pramudita mengatakan, kompetisi diikuti 470 siswa se-Indonesia. Mereka berasal dari delapan regional, yaitu regional IAIN Riau, IAIN Jambi, Institut Teknologi Bandung (ITB), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Lambungmangkurat, Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Airlangga (Unair), dan UGM.
"Dari tiap regional ini, diambil tiga siswa dengan nilai tertinggi yang berhak maju tahap selanjutnya di UGM. Selain itu, tiap regional juga diambil rangking secara nasional guna mendapatkan 55 peserta semifinal dengan nilai tertinggi," papar mahasiswa Biologi UGM angkatan 2009 ini kemarin.
Juara II diraih Pratiwi Indah Sayekti dari SMAN 1 Wonogiri, juara III Javier Arifuddin dari SMAN Sragen Bilingual School. Sementara, juara harapan I diraih Rahadian Syahreza Putra dari SMAN 1 Blitar, dan juara harapan II Enggardini Rachma Hakim dari SMAN 3 Semarang.
Sang juara Rhogerry Deshycka menilai kompetisi yang diikutinya itu cukup menarik. Peralatan yang dipergunakan sewaktu kompetisi juga menunjang.
"Tapi saya berharap aktivitas praktikum bisa ditambah agar kompetisi semakin berkualitas dan lebih seru lagi," katanya. (priyo setyawan/koran si)(//rfa)
Lomba ini juga diharapkan menjadi sarana merevitalisasi ilmu-ilmu pengetahuan alam (biologi), serta menempatkannya sebagai dasar ilmu terapan.
"Ini tahun kebangkitan biologi Indonesia. Sarjana biologi selama ini juga terbuka untuk bekerja di bidang apa saja," ujar Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Riset Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Endang Semiarti di sela-sela Kompetisi Biologi Nasional tingkat SMA se-Indonesia di UGM, baru-baru ini.
Karena itu, kegiatan yang sudah menjadi agenda tahunan dan sudah berlangsung enam kali ini bisa menjadi ajang kompetisi pelajar tingkat SMA sederajat dalam ilmu biologi. Selain menambah wawasan, juga memperluas keilmuwan, terutama kemampuan mengaplikasikan budaya berpikir ilmiah.
Kompetisi tersebut digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Biologi UGM selama dua hari, yaitu 24 dan 25 Maret lalu. Lomba bertajuk Indonesian Bio Science Competition (IBSC) ini berhasil dimenangkan siswa SMA Pribadi Bandung, Rhogerry Deshycka.
Ketua panitia penyelenggara I Gede Angga Pramudita mengatakan, kompetisi diikuti 470 siswa se-Indonesia. Mereka berasal dari delapan regional, yaitu regional IAIN Riau, IAIN Jambi, Institut Teknologi Bandung (ITB), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Lambungmangkurat, Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Airlangga (Unair), dan UGM.
"Dari tiap regional ini, diambil tiga siswa dengan nilai tertinggi yang berhak maju tahap selanjutnya di UGM. Selain itu, tiap regional juga diambil rangking secara nasional guna mendapatkan 55 peserta semifinal dengan nilai tertinggi," papar mahasiswa Biologi UGM angkatan 2009 ini kemarin.
Juara II diraih Pratiwi Indah Sayekti dari SMAN 1 Wonogiri, juara III Javier Arifuddin dari SMAN Sragen Bilingual School. Sementara, juara harapan I diraih Rahadian Syahreza Putra dari SMAN 1 Blitar, dan juara harapan II Enggardini Rachma Hakim dari SMAN 3 Semarang.
Sang juara Rhogerry Deshycka menilai kompetisi yang diikutinya itu cukup menarik. Peralatan yang dipergunakan sewaktu kompetisi juga menunjang.
"Tapi saya berharap aktivitas praktikum bisa ditambah agar kompetisi semakin berkualitas dan lebih seru lagi," katanya. (priyo setyawan/koran si)(//rfa)
0Comments
radiasi
Radiasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dalam fisika, radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Orang awam sering menghubungkan kata radiasi ionisasi (misalnya, sebagaimana terjadi pada senjata nuklir, reaktor nuklir, dan zat radioaktif), tetapi juga dapat merujuk kepada radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, cahaya inframerah, cahaya tampak, sinar ultra violet, dan X-ray),
radiasi akustik, atau untuk proses lain yang lebih jelas. Apa yang
membuat radiasi adalah bahwa energi memancarkan (yaitu, bergerak ke
luar dalam garis lurus ke segala arah) dari suatu sumber. geometri ini
secara alami mengarah pada sistem pengukuran dan unit fisik yang sama
berlaku untuk semua jenis radiasi. Beberapa radiasi dapat berbahaya.
0Comments
hutan
Macam/Jenis Hutan Di Indonesia Dan
Fungsi Hutan Untuk Kehidupan Di Muka Bumi Indonesia adalah salah satu
negara yang memiliki hutan yang luas di dunia. Luas hutan tersebut dulu
mencapai 113 juta hektar dan terus berkurang drastis akibat kebodohan
oknum pemerintah dan penjahat yang selalu haus uang dengan membabat dan
menggunduli hutan demi mendapat keuntungan yang besar tanpa melihat
dampak bagi lingkungan global.
Berikut
di bawah ini adalah pembagian macam-macam / jenis-jenis hutan yang ada
di Negara Kesatuan Republik Indonesia disertai arti definisi dan
pengertian :
1. Hutan Bakau
Hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di daerah pantai berlumpur. Contoh : pantai timur kalimantan, pantai selatan cilacap, dll.
Hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di daerah pantai berlumpur. Contoh : pantai timur kalimantan, pantai selatan cilacap, dll.
2. Hutan Sabana
Hutan sabana adalah hutan padang rumput yang luas dengan jumlah pohon yang sangat sedikit dengan curah hujan yang rendah. Contoh : Nusa tenggara.
Hutan sabana adalah hutan padang rumput yang luas dengan jumlah pohon yang sangat sedikit dengan curah hujan yang rendah. Contoh : Nusa tenggara.
3. Hutan Rawa
Hutan rawa adalah hutan yang berada di daerah berawa dengan tumbuhan nipah tumbuh di hutan rawa. Contoh : Papua selatan, Kalimantan, dsb.
Hutan rawa adalah hutan yang berada di daerah berawa dengan tumbuhan nipah tumbuh di hutan rawa. Contoh : Papua selatan, Kalimantan, dsb.
4. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis adalah hutan lebat / hutan rimba belantara yang tumbuh di sekitar garis khatulistiwa / ukuator yang memiliki curah turun hujan yang sangat tinggi. Hutan jenis yang satu ini memiliki tingkat kelembapan yang tinggi, bertanah subur, humus tinggi dan basah serta sulit untuk dimasuki oleh manusia. Hutan ini sangat disukai pembalak hutan liar dan juga pembalak legal jahat yang senang merusak hutan dan merugikan negara trilyunan rupiah. Contoh : hutan kalimantan, hutan sumatera, dsb.
Hutan hujan tropis adalah hutan lebat / hutan rimba belantara yang tumbuh di sekitar garis khatulistiwa / ukuator yang memiliki curah turun hujan yang sangat tinggi. Hutan jenis yang satu ini memiliki tingkat kelembapan yang tinggi, bertanah subur, humus tinggi dan basah serta sulit untuk dimasuki oleh manusia. Hutan ini sangat disukai pembalak hutan liar dan juga pembalak legal jahat yang senang merusak hutan dan merugikan negara trilyunan rupiah. Contoh : hutan kalimantan, hutan sumatera, dsb.
5. Hutan Musim
Hutan musim adalah hutan dengan curah hujan tinggi namun punya periode musim kemarau yang panjang yang menggugurkan daun di kala kemarau menyelimuti hutan.
Hutan musim adalah hutan dengan curah hujan tinggi namun punya periode musim kemarau yang panjang yang menggugurkan daun di kala kemarau menyelimuti hutan.
Di samping itu hutan terbagi / dibagi berdasarkan fungsinya, yaitu :
1. Hutan Wisata
Hutan wisata adalah hutan yang dijadikan suaka alam yang ditujukan untuk melindungi tumbuh-tumbuhan serta hewan / binatang langka agar tidak musnah / punah di masa depan. Hutan suaka alam dilarang untuk ditebang dan diganggu dialih fungsi sebagai buka hutan. Biasanya hutan wisata menjadi tempat rekreasi orang dan tempat penelitian.
Hutan wisata adalah hutan yang dijadikan suaka alam yang ditujukan untuk melindungi tumbuh-tumbuhan serta hewan / binatang langka agar tidak musnah / punah di masa depan. Hutan suaka alam dilarang untuk ditebang dan diganggu dialih fungsi sebagai buka hutan. Biasanya hutan wisata menjadi tempat rekreasi orang dan tempat penelitian.
2. Hutan Cadangan
Hutan cadangan merupakan hutan yang dijadikan sebagai lahan pertanian dan pemukiman penduduk. Di pulau jawa terdapat sekitar 20 juta hektar hutan cadangan.
Hutan cadangan merupakan hutan yang dijadikan sebagai lahan pertanian dan pemukiman penduduk. Di pulau jawa terdapat sekitar 20 juta hektar hutan cadangan.
3. Hutan Lindung
Hutan lindung adalah hutan yang difungsikan sebagai penjaga ketaraturan air dalam tanah (fungsi hidrolisis), menjaga tanah agar tidak terjadi erosi serta untuk mengatur iklim (fungsi klimatologis) sebagai penanggulang pencematan udara seperti C02 (karbon dioksida) dan C0 (karbon monoksida). Hutan lindung sangat dilindungi dari perusakan penebangan hutan membabibuta yang umumnya terdapat di sekitar lereng dan bibir pantai.
Hutan lindung adalah hutan yang difungsikan sebagai penjaga ketaraturan air dalam tanah (fungsi hidrolisis), menjaga tanah agar tidak terjadi erosi serta untuk mengatur iklim (fungsi klimatologis) sebagai penanggulang pencematan udara seperti C02 (karbon dioksida) dan C0 (karbon monoksida). Hutan lindung sangat dilindungi dari perusakan penebangan hutan membabibuta yang umumnya terdapat di sekitar lereng dan bibir pantai.
4. Hutan Produksi / Hutan Industri
Hutan produksi yaitu adalah hutan yang dapat dikelola untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomi. Hutan produksi dapat dikategorikan menjadi dua golongan yakni hutan rimba dan hutan budidaya. Hutan rimba adalah hutan yang alami sedangkan hutan budidaya adalah hutan yang sengaja dikelola manusia yang biasanya terdiri dari satu jenis tanaman saja. Hutan rimba yang diusahakan manusia harus menebang pohon denga sistem tebang pilih dengan memilih pohon yang cukup umur dan ukuran saja agar yang masih kecil tidak ikut rusak.
Hutan produksi yaitu adalah hutan yang dapat dikelola untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomi. Hutan produksi dapat dikategorikan menjadi dua golongan yakni hutan rimba dan hutan budidaya. Hutan rimba adalah hutan yang alami sedangkan hutan budidaya adalah hutan yang sengaja dikelola manusia yang biasanya terdiri dari satu jenis tanaman saja. Hutan rimba yang diusahakan manusia harus menebang pohon denga sistem tebang pilih dengan memilih pohon yang cukup umur dan ukuran saja agar yang masih kecil tidak ikut rusak.
0Comments
metabolisme
Metabolisme (bahasa Yunani: μεταβολισμος, metabolismos, perubahan) adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular.
Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik,
- katabolisme, yaitu reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk mendapatkan energi
- anabolisme, yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh.[1]
Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang bereaksi dengan dikatalisis enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan senyawa intermediat, yang merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan pereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi yang disebut metabolomika.
Jalur katabolisme yang menguraikan molekul kompleks menjadi senyawa sederhana mencakup:
- Respirasi sel, jalur metabolisme yang menghasilkan energi (dalam bentuk ATP dan NADPH) dari molekul-molekul bahan bakar (karbohidrat, lemak, dan protein). Jalur-jalur metabolisme respirasi sel juga terlibat dalam pencernaan makanan.
- Katabolisme karbohidrat
- Glikogenolisis, pengubahan glikogen menjadi glukosa.
- Glikolisis, pengubahan glukosa menjadi piruvat dan ATP tanpa membutuhkan oksigen.
- Jalur pentosa fosfat, pembentukan NADPH dari glukosa.
- Katabolisme protein, hidrolisis protein menjadi asam amino.
- Katabolisme karbohidrat
- Respirasi aerobik
- Respirasi anaerobik,
[sunting] Anabolisme
Jalur anabolisme yang membentuk senyawa-senyawa dari prekursor sederhana mencakup:- Glikogenesis, pembentukan glikogen dari glukosa.
- Glukoneogenesis, pembentukan glukosa dari senyawa organik lain.
- Jalur sintesis porfirin
- Jalur HMG-CoA reduktase, mengawali pembentukan kolesterol dan isoprenoid.
- Metabolisme sekunder, jalur-jalur metabolisme yang tidak esensial bagi pertumbuhan, perkembangan, maupun reproduksi, namun biasanya berfungsi secara ekologis, misalnya pembentukan alkaloid dan terpenoid.
- Fotosintesis
- Siklus Calvin dan fiksasi karbon
Metabolisme obat
Jalur metabolisme obat, yaitu modifikasi dan penguraian obat-obatan dan senyawa ksenobiotik lainnya melalui sistem enzim khusus mencakup:0Comments
KIMIA
Kimia (dari bahasa Arab: كيمياء, transliterasi: kimiya = perubahan benda/zat atau bahasa Yunani: χημεία, transliterasi: khemeia) adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul
serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk
membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari
pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom dan ikatan kimia.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam maupun di luar suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.
Semua materi normal terdiri dari atom atau komponen-komponen subatom yang membentuk atom; proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal. Struktur dunia yang kita jalani sehari-hari dan sifat materi yang berinteraksi dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat kimia dan interaksi antar mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-atomnya terikat dalam struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau mengalami oksidasi cepat karena ia dapat bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suatu reaksi kimia jika berada di atas suatu suhu tertentu.
Zat cenderung diklasifikasikan berdasarkan energi, fase, atau komposisi kimianya. Materi dapat digolongkan dalam 4 fase, urutan dari yang memiliki energi paling rendah adalah padat, cair, gas, dan plasma. Dari keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat ditemui di luar angkasa yang berupa bintang, karena kebutuhan energinya yang teramat besar. Zat padat memiliki struktur tetap pada suhu kamar yang dapat melawan gravitasi atau gaya lemah lain yang mencoba mengubahnya. Zat cair memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur, dan akan mengalir bersama gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai partikel bebas. Sementara itu, plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas; pasokan energi yang berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi partikel unsur. Satu cara untuk membedakan ketiga fase pertama adalah dengan volume dan bentuknya: kasarnya, zat padat memeliki volume dan bentuk yang tetap, zat cair memiliki volume tetap tapi tanpa bentuk yang tetap, sedangkan gas tidak memiliki baik volume ataupun bentuk yang tetap.
Air (H2O) berbentuk cairan dalam suhu kamar karena molekul-molekulnya terikat oleh gaya antarmolekul yang disebut ikatan Hidrogen. Di sisi lain, hidrogen sulfida (H2S) berbentuk gas pada suhu kamar dan tekanan standar, karena molekul-molekulnya terikat dengan interaksi dwikutub (dipole) yang lebih lemah. Ikatan hidrogen pada air memiliki cukup energi untuk mempertahankan molekul air untuk tidak terpisah satu sama lain, tapi tidak untuk mengalir, yang menjadikannya berwujud cairan dalam suhu antara 0 °C sampai 100 °C pada permukaan laut. Menurunkan suhu atau energi lebih lanjut mengizinkan organisasi bentuk yang lebih erat, menghasilkan suatu zat padat, dan melepaskan energi. Peningkatan energi akan mencairkan es walaupun suhu tidak akan berubah sampai semua es cair. Peningkatan suhu air pada gilirannya akan menyebabkannya mendidih (lihat panas penguapan) sewaktu terdapat cukup energi untuk mengatasi gaya tarik antarmolekul dan selanjutnya memungkinkan molekul untuk bergerak menjauhi satu sama lain.
Ilmuwan yang mempelajari kimia sering disebut kimiawan. Sebagian besar kimiawan melakukan spesialisasi dalam satu atau lebih subdisiplin. Kimia yang diajarkan pada sekolah menengah sering disebut "kimia umum" dan ditujukan sebagai pengantar terhadap banyak konsep-konsep dasar dan untuk memberikan pelajar alat untuk melanjutkan ke subjek lanjutannya. Banyak konsep yang dipresentasikan pada tingkat ini sering dianggap tak lengkap dan tidak akurat secara teknis. Walaupun demikian, hal tersebut merupakan alat yang luar biasa. Kimiawan secara reguler menggunakan alat dan penjelasan yang sederhana dan elegan ini dalam karya mereka, karena terbukti mampu secara akurat membuat model reaktivitas kimia yang sangat bervariasi.
Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini berakar pada alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di seluruh dunia.
Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691). Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.
Penghargaan Nobel dalam Kimia yang diciptakan pada tahun 1901 memberikan gambaran bagus mengenai penemuan kimia selama 100 tahun terakhir. Pada bagian awal abad ke-20, sifat subatomik atom diungkapkan dan ilmu mekanika kuantum mulai menjelaskan sifat fisik ikatan kimia. Pada pertengahan abad ke-20, kimia telah berkembang sampai dapat memahami dan memprediksi aspek-aspek biologi yang melebar ke bidang biokimia.
Industri kimia mewakili suatu aktivitas ekonomi yang penting. Pada tahun 2004, produsen bahan kimia 50 teratas global memiliki penjualan mencapai 587 bilyun dolar AS dengan margin keuntungan 8,1% dan pengeluaran riset dan pengembangan 2,1% dari total penjualan [2].
Lima Cabang Utama:
Dalam mekanika kuantum (beberapa penerapan dalam kimia komputasi dan kimia kuantum), Hamiltonan, atau keadaan fisik, dari partikel dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dua operator, satu berhubungan dengan energi kinetik dan satunya dengan energi potensial. Hamiltonan dalam persamaan gelombang Schrödinger yang digunakan dalam kimia kuantum tidak memiliki terminologi bagi putaran elektron.
Penyelesaian persamaan Schrödinger untuk atom hidrogen memberikan bentuk persamaan gelombang untuk orbital atom, dan energi relatif dari orbital 1s, 2s, 2p, dan 3p. Hampiran orbital dapat digunakan untuk memahami atom lainnya seperti helium, litium, dan karbon.
Daftar isi[sembunyikan] |
[sunting] Pengantar
Kimia sering disebut sebagai "ilmu sesat" karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi [1]. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam maupun di luar suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.
Semua materi normal terdiri dari atom atau komponen-komponen subatom yang membentuk atom; proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal. Struktur dunia yang kita jalani sehari-hari dan sifat materi yang berinteraksi dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat kimia dan interaksi antar mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-atomnya terikat dalam struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau mengalami oksidasi cepat karena ia dapat bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suatu reaksi kimia jika berada di atas suatu suhu tertentu.
Zat cenderung diklasifikasikan berdasarkan energi, fase, atau komposisi kimianya. Materi dapat digolongkan dalam 4 fase, urutan dari yang memiliki energi paling rendah adalah padat, cair, gas, dan plasma. Dari keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat ditemui di luar angkasa yang berupa bintang, karena kebutuhan energinya yang teramat besar. Zat padat memiliki struktur tetap pada suhu kamar yang dapat melawan gravitasi atau gaya lemah lain yang mencoba mengubahnya. Zat cair memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur, dan akan mengalir bersama gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai partikel bebas. Sementara itu, plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas; pasokan energi yang berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi partikel unsur. Satu cara untuk membedakan ketiga fase pertama adalah dengan volume dan bentuknya: kasarnya, zat padat memeliki volume dan bentuk yang tetap, zat cair memiliki volume tetap tapi tanpa bentuk yang tetap, sedangkan gas tidak memiliki baik volume ataupun bentuk yang tetap.
Air (H2O) berbentuk cairan dalam suhu kamar karena molekul-molekulnya terikat oleh gaya antarmolekul yang disebut ikatan Hidrogen. Di sisi lain, hidrogen sulfida (H2S) berbentuk gas pada suhu kamar dan tekanan standar, karena molekul-molekulnya terikat dengan interaksi dwikutub (dipole) yang lebih lemah. Ikatan hidrogen pada air memiliki cukup energi untuk mempertahankan molekul air untuk tidak terpisah satu sama lain, tapi tidak untuk mengalir, yang menjadikannya berwujud cairan dalam suhu antara 0 °C sampai 100 °C pada permukaan laut. Menurunkan suhu atau energi lebih lanjut mengizinkan organisasi bentuk yang lebih erat, menghasilkan suatu zat padat, dan melepaskan energi. Peningkatan energi akan mencairkan es walaupun suhu tidak akan berubah sampai semua es cair. Peningkatan suhu air pada gilirannya akan menyebabkannya mendidih (lihat panas penguapan) sewaktu terdapat cukup energi untuk mengatasi gaya tarik antarmolekul dan selanjutnya memungkinkan molekul untuk bergerak menjauhi satu sama lain.
Ilmuwan yang mempelajari kimia sering disebut kimiawan. Sebagian besar kimiawan melakukan spesialisasi dalam satu atau lebih subdisiplin. Kimia yang diajarkan pada sekolah menengah sering disebut "kimia umum" dan ditujukan sebagai pengantar terhadap banyak konsep-konsep dasar dan untuk memberikan pelajar alat untuk melanjutkan ke subjek lanjutannya. Banyak konsep yang dipresentasikan pada tingkat ini sering dianggap tak lengkap dan tidak akurat secara teknis. Walaupun demikian, hal tersebut merupakan alat yang luar biasa. Kimiawan secara reguler menggunakan alat dan penjelasan yang sederhana dan elegan ini dalam karya mereka, karena terbukti mampu secara akurat membuat model reaktivitas kimia yang sangat bervariasi.
Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini berakar pada alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di seluruh dunia.
[sunting] Sejarah
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah kimia
Akar ilmu kimia dapat dilacak hingga fenomena pembakaran. Api
merupakan kekuatan mistik yang mengubah suatu zat menjadi zat lain dan
karenanya merupakan perhatian utama umat manusia. Adalah api yang
menuntun manusia pada penemuan besi dan gelas. Setelah emas
ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak orang yang tertarik
menemukan metode yang dapat mengubah zat lain menjadi emas. Hal ini
menciptakan suatu protosains yang disebut Alkimia. Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran filsafat, mistisisme, dan protosains.Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691). Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.
Penghargaan Nobel dalam Kimia yang diciptakan pada tahun 1901 memberikan gambaran bagus mengenai penemuan kimia selama 100 tahun terakhir. Pada bagian awal abad ke-20, sifat subatomik atom diungkapkan dan ilmu mekanika kuantum mulai menjelaskan sifat fisik ikatan kimia. Pada pertengahan abad ke-20, kimia telah berkembang sampai dapat memahami dan memprediksi aspek-aspek biologi yang melebar ke bidang biokimia.
Industri kimia mewakili suatu aktivitas ekonomi yang penting. Pada tahun 2004, produsen bahan kimia 50 teratas global memiliki penjualan mencapai 587 bilyun dolar AS dengan margin keuntungan 8,1% dan pengeluaran riset dan pengembangan 2,1% dari total penjualan [2].
[sunting] Cabang ilmu kimia
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Cabang ilmu kimia
Kimia umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama. Terdapat pula
beberapa cabang antar-bidang dan cabang-cabang yang lebih khusus dalam
kimia.Lima Cabang Utama:
- Kimia analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman tentang susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen standar dalam kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain dari kimia, kecuali untuk kimia teori murni.
- Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi molekular, fisiologi, dan genetika.
- Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih, khususnya dalam bidang kimia organologam.
- Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa organik. Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan rantai karbon.
- Kimia fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan dinamika sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini di antaranya termodinamika kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika statistika, dan spektroskopi. Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan fisika molekular. Kimia fisik melibatkan penggunaan kalkulus untuk menurunkan persamaan, dan biasanya berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia teori.
- Kimia Material menyangkut bagaimana menyiapkan, mengkarakterisasi, dan memahami cara kerja suatu bahan dengan kegunaan praktis.
- Kimia teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar (biasanya dalam matematika atau fisika). Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam kimia disebut kimia kuantum. Sejak akhir Perang Dunia II, perkembangan komputer telah memfasilitasi pengembangan sistematik kimia komputasi, yang merupakan seni pengembangan dan penerapan program komputer untuk menyelesaikan permasalahan kimia. Kimia teori memiliki banyak tumpang tindih (secara teori dan eksperimen) dengan fisika benda kondensi dan fisika molekular.
- Kimia nuklir mengkaji bagaimana partikel subatom bergabung dan membentuk inti. Transmutasi modern adalah bagian terbesar dari kimia nuklir dan tabel nuklida merupakan hasil sekaligus perangkat untuk bidang ini.
- Kimia Organik Bahan Alam mempelajari senyawa organik yang disintesis secara alami oleh alam, khususnya makhluk hidup.
[sunting] Konsep dasar
[sunting] Tatanama
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Tatanama IUPAC
Tatanama kimia merujuk pada sistem penamaan senyawa kimia. Telah dibuat sistem penamaan spesies kimia yang terdefinisi dengan baik. Senyawa organik diberi nama menurut sistem tatanama organik. Senyawa anorganik dinamai menurut sistem tatanama anorganik.[sunting] Atom
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Atom
Atom adalah suatu kumpulan materi yang terdiri atas inti yang bermuatan positif, yang biasanya mengandung proton dan neutron,
dan beberapa elektron di sekitarnya yang mengimbangi muatan positif
inti. Atom juga merupakan satuan terkecil yang dapat diuraikan dari
suatu unsur dan masih mempertahankan sifatnya, terbentuk dari inti yang
rapat dan bermuatan positif dikelilingi oleh suatu sistem elektron.[sunting] Unsur
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Unsur kimia
Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Sebagai contoh, semua atom yang memiliki 6 proton pada intinya adalah atom dari unsur kimia karbon, dan semua atom yang memiliki 92 proton pada intinya adalah atom unsur uranium.[sunting] Ion
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ion
Ion atau spesies bermuatan, atau suatu atom atau molekul yang kehilangan atau mendapatkan satu atau lebih elektron. Kation bermuatan positif (misalnya kation natrium Na+) dan anion bermuatan negatif (misalnya klorida Cl−) dapat membentuk garam netral (misalnya natrium klorida, NaCl). Contoh ion poliatom yang tidak terpecah sewaktu reaksi asam-basa adalah hidroksida (OH−) dan fosfat (PO43−).[sunting] Senyawa
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Senyawa kimia
Senyawa merupakan suatu zat yang dibentuk oleh dua atau lebih unsur dengan perbandingan tetap yang menentukan susunannya. sebagai contoh, air merupakan senyawa yang mengandung hidrogen dan oksigen dengan perbandingan dua terhadap satu. Senyawa dibentuk dan diuraikan oleh reaksi kimia.[sunting] Molekul
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Molekul
Molekul adalah bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu senyawa kimia murni yang masih mempertahankan sifat kimia dan fisik yang unik. Suatu molekul terdiri dari dua atau lebih atom yang terikat satu sama lain.[sunting] Zat kimia
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Zat kimia
Suatu 'zat kimia' dapat berupa suatu unsur, senyawa, atau campuran
senyawa-senyawa, unsur-unsur, atau senyawa dan unsur. Sebagian besar
materi yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu
bentuk campuran, misalnya air, aloy, biomassa, dll.[sunting] Ikatan kimia
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ikatan kimia
Ikatan kimia merupakan gaya yang menahan berkumpulnya atom-atom dalam molekul atau kristal. Pada banyak senyawa sederhana, teori ikatan valensi dan konsep bilangan oksidasi dapat digunakan untuk menduga struktur molekular dan susunannya. Serupa dengan ini, teori-teori dari fisika klasik dapat digunakan untuk menduga banyak dari struktur ionik. Pada senyawa yang lebih kompleks/rumit, seperti kompleks logam, teori ikatan valensi tidak dapat digunakan karena membutuhken pemahaman yang lebih dalam dengan basis mekanika kuantum.[sunting] Wujud zat
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Fase zat
Fase adalah kumpulan keadaan sebuah sistem fisik makroskopis
yang relatif serbasama baik itu komposisi kimianya maupun sifat-sifat
fisikanya (misalnya masa jenis, struktur kristal, indeks refraksi, dan
lain sebagainya). Contoh keadaan fase yang kita kenal adalah padatan,
cair, dan gas. Keadaan fase yang lain yang misalnya plasma, kondensasi
Bose-Einstein, dan kondensasi Fermion. Keadaan fase dari material
magnetik adalah paramagnetik, feromagnetik dan diamagnetik.[sunting] Reaksi kimia
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Reaksi kimia
Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul.
Reaksi ini bisa menghasilkan penggabungan molekul membentuk molekul
yang lebih besar, pembelahan molekul menjadi dua atau lebih molekul yang
lebih kecil, atau penataulangan atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.[sunting] Kimia kuantum
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kimia kuantum
Kimia kuantum secara matematis menjelaskan kelakuan dasar materi pada tingkat molekul.
Secara prinsip, dimungkinkan untuk menjelaskan semua sistem kimia
dengan menggunakan teori ini. Dalam praktiknya, hanya sistem kimia
paling sederhana yang dapat secara realistis diinvestigasi dengan mekanika kuantum murni dan harus dilakukan hampiran untuk sebagian besar tujuan praktis (misalnya, Hartree-Fock, pasca-Hartree-Fock, atau teori fungsi kerapatan, lihat kimia komputasi
untuk detilnya). Karenanya, pemahaman mendalam mekanika kuantum tidak
diperlukan bagi sebagian besar bidang kimia karena implikasi penting
dari teori (terutama hampiran orbital) dapat dipahami dan diterapkan
dengan lebih sederhana.Dalam mekanika kuantum (beberapa penerapan dalam kimia komputasi dan kimia kuantum), Hamiltonan, atau keadaan fisik, dari partikel dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dua operator, satu berhubungan dengan energi kinetik dan satunya dengan energi potensial. Hamiltonan dalam persamaan gelombang Schrödinger yang digunakan dalam kimia kuantum tidak memiliki terminologi bagi putaran elektron.
Penyelesaian persamaan Schrödinger untuk atom hidrogen memberikan bentuk persamaan gelombang untuk orbital atom, dan energi relatif dari orbital 1s, 2s, 2p, dan 3p. Hampiran orbital dapat digunakan untuk memahami atom lainnya seperti helium, litium, dan karbon.
[sunting] Hukum kimia
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Hukum kimia
Hukum-hukum kimia sebenarnya merupakan hukum fisika yang diterapkan dalam sistem kimia. Konsep yang paling mendasar dalam kimia adalah Hukum kekekalan massa yang menyatakan bahwa tidak ada perubahan jumlah zat yang terukur pada saat reaksi kimia biasa. Fisika modern menunjukkan bahwa sebenarnya energilah yang kekal, dan bahwa energi dan massa saling berkaitan. Kekekalan energi ini mengarahkan kepada pentingnya konsep kesetimbangan, termodinamika, dan kinetika.0Comments
ILMU ALAM
Ilmu alam
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ilmu alam (bahasa Inggris: natural science; atau ilmu pengetahuan alam) adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun.[1]Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. "Real Science is both product and process, inseparably Joint" (Agus. S. 2003: 11)
Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.
Ilmu alam mempelajari aspek-aspek fisik & nonmanusia tentang Bumi dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu sosial, humaniora, teologi, dan seni.
Matematika tidak dianggap sebagai ilmu alam, akan tetapi digunakan sebagai penyedia alat/perangkat dan kerangka kerja yang digunakan dalam ilmu-ilmu alam. Istilah ilmu alam juga digunakan untuk mengenali "ilmu" sebagai disiplin yang mengikuti metode ilmiah, berbeda dengan filsafat alam. Di sekolah, ilmu alam dipelajari secara umum di mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam(biasa disingkat IPA).
Tingkat kepastian ilmu alam relatif tinggi mengingat obyeknya yang kongkrit, karena hal ini ilmu alam lazim juga disebut ilmu pasti[2].
Di samping penggunaan secara tradisional di atas, saat ini istilah "ilmu alam" kadang digunakan mendekati arti yang lebih cocok dalam pengertian sehari-hari. Dari sudut ini, "ilmu alam" dapat menjadi arti alternatif bagi biologi, terlibat dalam proses-proses biologis, dan dibedakan dari ilmu fisik (terkait dengan hukum-hukum fisika dan kimia yang mendasari alam semesta).
0Comments
Sains Adalah Solusi Kemandirian Bangsa
Pertemuan para ilmuwan luar negeri yang
diprakarsai oleh Persatuan Pelajar Indonesia seluruh dunia (PPI-Dunia)
di Den Haag, pada 3-5 Juli 2009 lalu telah melahirkan Ikatan Ilmuwan
Indonesia Internasional (I-4) yang merupakan jembatan bagi ilmuwan
Indonesia, dalam dan luar negeri, untuk saling bersinergi dan
berkontribusi bagi kemajuan Indonesia. Maka tidak berlebihan jika
pertemuan ini telah menandai awal kebangkitan ilmuwan Indonesia dan akan
menjadi bagian dari sejarah sebagaimana pada 1928 pemuda Hatta, dan
Syahrir mengagendakan pertemuan untuk merumuskan kemerdekaan Indonesia.
Salah satu rekomendasi yang lahir dari
pertemuan ini [1] adalah bahwa seluruh elemen bangsa harus yakin bahwa
ilmu pengetahuan (sains) adalah solusi kemandirian bangsa dengan
didukung oleh kemandirian teknologi. Ini adalah sebuah rekomendasi yang
bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan murni lahir dari pemikiran
putra-putra Indonesia yang ahli di bidangnya.
Percaya bahwa Sains adalah Solusi
Indonesia memiliki jutaan ragam sumber
daya alam hayati dan non-hayati yang sangat potensial untuk menjadi
sumber kekayaan negara. Diprediksikan bahwa jika beberapa saja di
antaranya dikembangkan lebih serius maka sangat mungkin mampu melunasi
hutang negara hanya dalam satu atau dua tahun [2]. Namun kondisi mereka
kini begitu mengkhawatirkan dari yang dulu jumlah kehilangan spesies
hanya 1 spesies/tahun kini menjadi 100 spesies/tahun karena penebangan
dan kebakaran hutan. Para ilmuwan mengatakan, sekali spesies hilang/mati
maka tidak dapat dihidupkan/diciptakan lagi. Maka
sangat wajar jika paneliti akan selalu berteriak keras agar kondisi ini
perlu segera diperhatikan. Mereka mengharapkan agar ada perhatian lebih
terhadap sains dasar (basic science) jika Indonesia ingin
maju dan tetap survive dengan ragam cadangan pangan masa depan meski
bencana alam seperti global warming terus mengancam.
Ilmuwan, pemerintah dan masyarakat harus
lebih komit lagi untuk saling membantu dan bekerja sama. Tugas ilmuwan
adalah meyederhanakan sains dan teknologi sehingga lebih mudah
dipahami oleh masyarakat dan penyelenggara negara. Tidak perlu
memperdebatkan dikotomi teknologi tepat guna maupun teknologi tinggi (high technology).
Keduanya diperlukan untuk kemajuan Indonesia. Yang terpenting adalah
meningkatkan perhatian, kepahaman dan penghargaan masyarakat dan negara
tentang sains dan teknologi.
Langkah berikutnya adalah
mempublikasikan seluruh keberhasilan penelitian sebanyak-banyaknya.
Peran serta media massa sangat diharapkan untuk mewartakan berita
keberhasilan tersebut dalam porsi lebih banyak. Apapun dan di mana pun
berita negatif selalu akan melahirkan pesimistis terhadap usaha kemajuan
yang sedang dirintis. Intinya, bahwa berita negatif harus selalu
dibahasakan sebagai berita kritis yang membangun.
Langkah berikutnya adalah negara
memberikan penghargaan dengan insentif lebih dari cukup kepada para
peneliti. Kenyamanan hidup mereka adalah investasi besar sains dan
teknologi masa depan. Menurut Helsinki Times, Edisi cetak 2-8 Juli 2009
[3], Finlandia telah dinobatkan oleh UK Science Journal sebagai salah
satu tempat paling menarik bagi peneliti seluruh dunia. Pada saat yang
bersamaan, Helsinki mendapat penghargaan sebagai salah satu kota terbaik
dunia (most liveable cities) setelah Vancouver, Sydney,
Perth, Melbourne, Calgary dan Toronto. Keberhasilan ini tidak lepas
dari perhatian pemerintahnya yang selalu memberikan jaminan kualitas
layanan terbaik dan kemudahan dana penelitian.
Kemandirian Teknologi
Kemandirian dalam teknologi bisa dicapai
ketika hasil karya peneliti kita menempati posisi yang utama,
sedangkan teknologi asing sebagai suplemen atau tambahan. Kondisi ini
bisa dicapai jika pemerintah berani memakai produk teknologi dalam
negeri daripada teknologi asing. Jepang yang selalu tampil percaya diri
dengan teknologi dalam negerinya dapat dijadikan contoh. Misalnya
untuk telekomunikasi, ada Personal Handyphone System (PHS), Code Division Multiple Access
(CDMA) [4], dan yang terkini adalah televisi (TV) digital [5]. Jepang
berani tampil beda dengan sistem TV digitalnya, tidak mengekor pada
Eropa maupun Amerika Serikat tetapi memiliki kinerja (performance) yang meyakinkan.
Masalah kemandirian teknologi hanyalah
pada keyakinan dan ketidakyakinan. Ketidakyakinan inilah sumber
kegagalan. Memang benar bahwa keyakinan yang tidak disertai alasan yang
logis hanya melahirkan utopia dan angan-angan. Tetapi, keyakinan yang
didasarkan pada adanya potensi yang dimiliki, antara lain Sumber Daya
Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah sebuah keyakinan yang
begitu logis namun sering dilupakan. SDM Indonesia baik di dalam maupun
di luar negeri tidak kalah dengan SDM negara lain. Putra-putri
Indonesia puluhan kali meraih penghargaan dari luar negeri dan SDM
Indonesia yang di luar negeri juga terus berprestasi di bidang mereka.
Maka tidak ada alasan untuk tidak percaya potensi SDA dan SMD
Indonesia. Maka benarlah pesan sebuah film animasi The Kungfu Panda, “There is no secret ingredient, just believe”.
Kemandirian Energi
Saat ini, ilmuwan seluruh dunia tengah
berlomba mencari energi alternatif tebarukan karena cadangan energi
minyak dan gas (migas) yang semakin menipis. Menurut laporan Dewan
Energi Nasional pada simposium internasional tahun 2009 di Den Haag,
Belanda, cadangan gas Indonesia akan habis dalam 80 tahun ke depan
sedangkan cadangan minyak hanya cukup untuk 19 tahun lagi. Maka
teknologi untuk menggunakan sumber energi terbarukan mau tidak mau harus
dimulai saat ini juga.
Seluruh sektor kehidupan harus berusaha
menemukan teknologi terbarukan sedini mungkin, termasuk misalnya sektor
teknologi telepon selular. Terkait dengan ini, para peneliti Nokia
sedang mengembangkan handphone (hp) masa depan yang mampu mengisi
baterai secara mandiri (tanpa dihubungkan ke sumber listrik) dengan cara
mengubah gelombang radio yang ada di sekitarnya menjadi energi
listrik. Gelombang lemah ini bisa berupa sinyal televisi, sinyal radio,
dan bahkan sinyal hp orang lain yang konstan ada di sekitarnya.
Masih menurut Helsinki Times Edisi Cetak 6 Juli 2009, beberapa peneliti di Nokia telah mampu menangkap sinyal wireless dan mengubahnya menjadi energi (power) sekitar 5 miliwatts. Padahal ketika hp dalam keadaan stand by,
minimal memerlukan energi sekitar 20 miliwatts. Kesimpulannya, Nokia
perlu sedikit usaha lagi untuk meningkatkan tangkapan energi ini menjadi
20 miliwatss, bahkan kalau bisa diharapkan energi sebesar 50 miliwatts
bisa ditangkap dari udara.
Ide ini sedikit berbeda dengan transmisi
energi untuk menyalakan bola lampu maupun untuk Radio Frequency
Identification (RFID). Di sini hp tidak menangkap energi yang sengaja
ditransmisikan oleh peralatan lainnya (seperti pada RFID) akan tetapi
menangkap energi apapun di udara yang tidak terpakai. Maksudnya, sebuah
peralatan penerima, umumnya hanya menangkap sinyal yang frekuensinya
sesuai sehingga sinyal lain yang tidak memiliki frekuensi yang sesuai
akan difilter atau dibuang. Untuk menangkap semua sinyal di udara,
antena dan rangkaian penerima (receiver) di dalam handphone harus direkayasa (design)
sedemikian sehingga mampu menangkap spektrum frekuensi sebanyak
mungkin lalu mengubahnya menjadi arus listrik. Konsep ini begitu
menantang sebagai teknologi masa depan, yang harus diteliti oleh para
ilmuwan dunia termasuk Indonesia.
Kesimpulan
-
Pemerintah, industri dan seluruh elemen masyarakat harus percaya bahwa untuk menuju Indonesia yang mandiri, sains dan teknologi adalah solusinya.
-
Para ilmuwan harus mampu menyederhanakan sains dan teknologi yang mereka kuasai agar lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh Negara dan masyarakat.
-
Para ilmuwan Indonesia di luar dan terutama di dalam negeri harus diberikan penghargaan yang tinggi sehingga mereka fokus pada penelitian di bidangnya untuk menghasilkan karya yang bermanfaat tinggi untuk bangsa dan negara.
-
Penelitian dan uji coba sumber energi terbarukan harus dimulai dari sekarang.
0Comments
Langganan:
Postingan (Atom)